Cara mengukur dan membedakan transistor PNP dan NPN menggunakan Multimeter.
Cara mengukur dan membedakan transistor PNP dan NPN menggunakan Multimeter.
Transistor adalah komponen aktif yang sangat penting. Sepenting apakah transistor pada rangkaian atau perangkat elektronik? Tanpa transistor maka rangkaian elektronik serumit apapun tidak akan berfungsi, bahkan IC atau integrated Circuit pun tidak bisa dibuat karena jangan salah, IC itu sendiri dibentuk atau disusun dari ribuan transistor yang dirangkai menjadi suatu rangkaian terpadu. Fungsi penting transistor sangat beragam, yaitu sebagai Penyearah, Penguat tegangan dan daya, Stabilisasi tegangan, Mixer, Osilator, dan Switch (Pemutus dan Penyambung Sirkuit).
Transistor merupakan Komponen Aktif yang digunakan dalam rangkaian Elektronika, baik rangkaian Elektronika yang paling sederhana maupun rangkaian Elektronika yang sangat rumit. Transistor terbuat dari bahan semikonduktor seperti Germanium, Silikon, dan Gallium Arsenide. Transistor terdiri dari 3 Lapisan Semikonduktor yang memiliki 3 Terminal atau kaki yaitu Terminal Emitor yang disingkat dengan huruf “E”, Terminal Base atau Basis yang disingkat dengan huruf “B” serta Terminal Collector yang disingkat dengan huruf “C”. Transistor sebenarnya merupakan sambungan 2 buah dioda. Dari gabungan tersebut , Transistor kemudian dibagi menjadi 2 tipe yaitu Transistor tipe NPN dan Transistor tipe PNP. NPN merupakan singkatan dari Negatif-Positif-Negatif sedangkan PNP adalah singkatan dari Positif-Negatif-Positif.
Sebagai komponen aktif transistor merupakan komponen yang seringkali mengalami kerusakan dan kerusakan komponen aktif ini pastinya menyebabkan kerusakan yang vital juga pada perangkat atau rangkaian elektronik yang menggunakan transistor tersebut. Untuk mengetahui apakah benar bahwa transistor tersebut rusak atau tidak tentunya kita harus melakukan pengukuran dan pengukuran yang umum biasanya menggunakan alat ukur Multimeter. Multimeter ada dua macam yaitu Multimeter Digital dan Multimeter Analog. Kali ini transistor akan diukur menggunakan Multimeter Analog dengan memanfaatkan fungsi Ohm meter skala X1k atau X10K. Walaupun fungsi sebenarnya Ohm meter ini untuk mengukur nilai resistansi atau resistor tapi bisa juga untuk mengetahui apakah sebuah transistor masih baik atau tidak dan untuk membedakan mana type PNP dan type NPN.
Cara Mengukur Transistor PNP dengan Multimeter Analog adalah sebagai berikut:
Cara Mengukur Transistor NPN dengan Multimeter Analog adalah seperti berikut:
Catatan :
Jika Tata letak Probe dibalikan dari cara yang disebutkan diatas, maka Jarum pada Multimeter Analog harusnya tidak akan bergerak sama sekali. Jika probe dibalik dan jarum bergerak ke angka tertentu itu berarti transistor telah bocor atau rusak.
Untuk membedakan mana transistor tipe NPN dan mana transistor tipe PNP maka perhatikan probe yang multimeter yang dihubungkan pada Basis transistor yang diukur. Pada transistor tipe PNP probe yang dihubungkan ke Basis adalah probe warna merah, sedangkan pada transistor NPN probe yang dihubungkan ke Basis adalah probe warna hitam.
Pada multimeter Analog, probe warna hitam merupakan kutub positf batrai, sedangkan probe warna merah adalah kutub negatif batrai karena itulah yang seharusnya Basis transistor PNP itu negatif tapi dihubungkan ke probe merah dan sebaliknya pada transistor NPN yang positif tapi di hubungkan ke probe warna hitam.
Transistor adalah komponen aktif yang sangat penting. Sepenting apakah transistor pada rangkaian atau perangkat elektronik? Tanpa transistor maka rangkaian elektronik serumit apapun tidak akan berfungsi, bahkan IC atau integrated Circuit pun tidak bisa dibuat karena jangan salah, IC itu sendiri dibentuk atau disusun dari ribuan transistor yang dirangkai menjadi suatu rangkaian terpadu. Fungsi penting transistor sangat beragam, yaitu sebagai Penyearah, Penguat tegangan dan daya, Stabilisasi tegangan, Mixer, Osilator, dan Switch (Pemutus dan Penyambung Sirkuit).
Transistor merupakan Komponen Aktif yang digunakan dalam rangkaian Elektronika, baik rangkaian Elektronika yang paling sederhana maupun rangkaian Elektronika yang sangat rumit. Transistor terbuat dari bahan semikonduktor seperti Germanium, Silikon, dan Gallium Arsenide. Transistor terdiri dari 3 Lapisan Semikonduktor yang memiliki 3 Terminal atau kaki yaitu Terminal Emitor yang disingkat dengan huruf “E”, Terminal Base atau Basis yang disingkat dengan huruf “B” serta Terminal Collector yang disingkat dengan huruf “C”. Transistor sebenarnya merupakan sambungan 2 buah dioda. Dari gabungan tersebut , Transistor kemudian dibagi menjadi 2 tipe yaitu Transistor tipe NPN dan Transistor tipe PNP. NPN merupakan singkatan dari Negatif-Positif-Negatif sedangkan PNP adalah singkatan dari Positif-Negatif-Positif.
Sebagai komponen aktif transistor merupakan komponen yang seringkali mengalami kerusakan dan kerusakan komponen aktif ini pastinya menyebabkan kerusakan yang vital juga pada perangkat atau rangkaian elektronik yang menggunakan transistor tersebut. Untuk mengetahui apakah benar bahwa transistor tersebut rusak atau tidak tentunya kita harus melakukan pengukuran dan pengukuran yang umum biasanya menggunakan alat ukur Multimeter. Multimeter ada dua macam yaitu Multimeter Digital dan Multimeter Analog. Kali ini transistor akan diukur menggunakan Multimeter Analog dengan memanfaatkan fungsi Ohm meter skala X1k atau X10K. Walaupun fungsi sebenarnya Ohm meter ini untuk mengukur nilai resistansi atau resistor tapi bisa juga untuk mengetahui apakah sebuah transistor masih baik atau tidak dan untuk membedakan mana type PNP dan type NPN.
Cara Mengukur Transistor PNP dengan Multimeter Analog adalah sebagai berikut:
- Atur Posisi Saklar pada Posisi OHM (Ω) x1k atau x10k
- Hubungkan Probe Merah pada Basis (B) dan Probe Hitam pada Emitor (E), Jika jarum bergerak ke kanan menunjukan nilai tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik
- Pindahkan Probe Hitam pada Kolektor (C), jika jarum bergerak ke kanan menunjukan nilai tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik.
Cara Mengukur Transistor NPN dengan Multimeter Analog adalah seperti berikut:
- Atur Posisi Saklar pada Posisi OHM (Ω) x1k atau x10k
- Hubungkan Probe Hitam pada Basis (B) dan Probe Merah pada Emitor (E), Jika jarum bergerak ke kanan menunjukan nilai tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik
- Pindahkan Probe Merah pada Kolektor (C), jika jarum bergerak ke kanan menunjukan nilai tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik.
Catatan :
Jika Tata letak Probe dibalikan dari cara yang disebutkan diatas, maka Jarum pada Multimeter Analog harusnya tidak akan bergerak sama sekali. Jika probe dibalik dan jarum bergerak ke angka tertentu itu berarti transistor telah bocor atau rusak.
Untuk membedakan mana transistor tipe NPN dan mana transistor tipe PNP maka perhatikan probe yang multimeter yang dihubungkan pada Basis transistor yang diukur. Pada transistor tipe PNP probe yang dihubungkan ke Basis adalah probe warna merah, sedangkan pada transistor NPN probe yang dihubungkan ke Basis adalah probe warna hitam.
Pada multimeter Analog, probe warna hitam merupakan kutub positf batrai, sedangkan probe warna merah adalah kutub negatif batrai karena itulah yang seharusnya Basis transistor PNP itu negatif tapi dihubungkan ke probe merah dan sebaliknya pada transistor NPN yang positif tapi di hubungkan ke probe warna hitam.
jenis-jenis speaker
BalasHapus