Amankah melepas Proteksi televisi


Sebelum membahas lebih jauh mari kita ketahui terlebih dahulu. Proteksi berasal dari kata protection yang artinya perlindungan, proteksi pada  televisi adalah melindungi rangkaian elektronik televisi dari kerusakan yang fatal atau lebih parah dan tentunya membahayakan pengguna. Pada perangkat televisi yang tidak dilengkapi sitem proteksi biasanya kerusakan bisa sampai mengakibatkan komponen  terbakar, meledak dan lain sebagainya karena rangkaian elektronik terus bekerja padahal terjadi ketidaknormalan pada komponennya. Pada televisi yang mempunyai sistem proteksi maka kejadian itu bisa dihindari karena televisi akan mati jika ada kejanggalan atau ketidaknormalan pada komponennya. Misalnya ada kenaikan tegangan atau penurunan tegangan yang tidak dikehendaki oleh rangkaian elektronik televisi.

Apa saja jenis sistem proteksi pada televisi? Ada beberapa jenis proteksi yang diterapkan pada rangkaian elektronik televisi diantaranya adalah proteksi jika terjadi tegangan lebih, proteksi jenis ini ada dua macam yaitu proteksi tegangan lebih arus besar dan proteksi tegangan lebih arus kecil. Kemudian proteksi yang mendeteksi ada atau tidaknya tegangan pada suatu titik, ini disebut proteksi tidak ada tegangan. Ada juga proteksi yang mendeteksi suhu lebih, proteksi sinar X dan proteksi Sinkronisasi. Semua proteksi ini akan mematikan kerja rangkaian elektronik televisi jika mendeteksi adanya kejanggalan pada titik-titik tertentu.

Dari masing-masing jenisnya cara kerja dari sistem proteksi adalah sebagai berikut:

1. Proteksi tegangan lebih arus besar.

Proteksi ini melindungi rangkaian elektronik televisi dari tegangan tinggi yang di akibatkan oleh petir. Pada pcb televisi telah dibuat jalur khusus yang tujuannya membuang tegangan sangat tinggi yang datang dari luar rangkaian ke jala-jala listrik. Selain itu proteksi tegangan lebih arus besar yang masih berada di sekitar AC in adalah dipasangnya sebuah komponen yang bentuknya mirif capasitor tegangan tinggi berwarna biru, komponen ini berfungsi sperti dioda zener, jika tegangan melebihi nilai tegangan Diac maka komponen ini akan short atau konslet dan otomatis akan membuat sikring putus.

2. Proteksi tegangan lebih arus kecil.

Proteksi ini akan mendeteksi tegangan berlebih pada suatu titik, jika suatu titik di haruskan mempunyai tegangan 5 volt dan terdeteksi adanya kenaikan melebihi 5 volt maka rangkaian elektronik televisi akan terprotek atau telavisi akan mati. Komponen yang digunakan untuk mendeteksi kenaikan tegangan ini adalah dioda zener.

3. Proteksi tidak ada tegangan.

Sistem proteksi ini akan bekerja mematikan televisi jika mendeteksi hilangnya atau tidak adanya tegangan pada suatu titik yang disebabkan kerusakan komponen. Misalkan jika dititik A diharuskan adanya tegangan sekitar 5 volt tapi ternyata terdeteksi 0 volt karena kerusakan komponen pendukung seperti resistor atau lainnya maka sistem proteksi akan bekerja.

4. Proteksi suhu.

Proteksi ini akan bekerja jika terjadi kenaikan suhu atau panas lebih yang bisa merusak komponen dalam rangkaian elektronik televisi. Ada beberapa komponen yang sistem proteksi suhunya berada didalam komponen itu sendiri, contohnya STR.

5. Proteksi emisi sinar X.

Secara umum tabung elektron akan mengemisikan sinar X, untuk digunakan secara umum emisi sinar X ini harus berada pada nilai tertentu yang diperbolehkan karena jika berlebihan tentunya akan berbahaya bagi pengguna televisi. Untuk menghindari itu maka sistem proteksi ini difungsikan pada televisi untuk menghindari emisi sinar X yang membahayakan. Jika tabung mendapatkan tegangan kerja yang melebihi dari tegangan normalnya, maka kuantitas sinar X yang dihasilkan juga membesar sehingga berbahaya bagi pemakainya. Detektor proteksi ini berada dititik ABL, prinsipnya adalah besar tegangan ABL akan selalu mengikuti dari terang tidaknya layar. Jika CRT terang, secara otomatis CRT akan menarik banyak elektron, sehingga tegangan ABL juga akan turun. Sebaliknya, jika CRT menampilkan gambar gelap, tegangan ABL akan naik. Yang disensor adalah titik minimum dari tegangan ABL. Tidak boleh kurang dari level tegangan minimum yang ditentukan. Selain tegangan ABL, proteksi X- Ray juga menggunakan proteksi OverVoltage yang menyensor tegangan sekunder TFB, misalnya tegangan Heater. Sensor yang dipasang pada titik arus katoda juga dapat difungsikan sebagai proteksi X-Ray, misalnya pada pin5 IC RGB out (TDA6107) merupakan sensor IK (cathode current). Prinsip kerjanya adalah mengeluarkan tegangan yang mirip dengan ABL tetapi besar tegangannya terbalik, semakin terang, semakin tinggi tegangannya.

6. Proteksi sinkronisasi.

Proteksi ini akan bekerja mematikan televisi jika televisi kehilangan sinkronisasi gambarnya. Tanpa sinyal video, perangkat tv dengan sendirinya akan menghasilkan sinyal SandCastle/semut. Frekuensi-frekuensi free running (horisontal dan vertikal) diset pada nilai-nilai tertentu (tergantung model dan jenis IC-nya). Jika ada sinyal video, sync separator (pemisah sinkronisasi) akan mengadjust frekuensi-frekuensi tersebut berdasarkan sinyal sinkronisasi yang dibawa oleh video. Jika gagal dalam penyinkronan, secara otomatis akan protek.

Dari uraian diatas bisa diketahui betapa pentingnya sistem proteksi untuk menghindari kerusakan dan bahaya yang ditimbulkan. Lalu, amankah melepas sistem proteksi televisi? Jika sebuah televisi mati disebabkan oleh bekerjanya sistem proteksi artinya telah terjadi kesalahan atau kerusakan didalam  rangkaian elektronik televisi. Dengan hanya melepas detektor atau sensor sistem proteksi artinya mengabaikan kerusakan yang terjadi didalam rangkaian, tentu saja ini tidaklah aman. Sebaiknya cari terlebih dulu apa penyebab sistem proteksi itu bekerja, jika karena kenaikan tegangan maka tegangan itu harus dinormalkan. Proteksi adalah perlindungan untuk pengguna.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Service TV Gambar Bergaris-garis

Speaker aktif ganti Tip41/42 jebol terus.

Cara Mematikan Televisi Yang Benar.